Sandiaga Uno Berbicara Bahwa Balita Saja Harus Bertanggung Utang Pemerintah Sebesar Rp13 Juta

Sandiaga Uno Berbicara Bahwa Balita Saja Harus Bertanggung Utang Pemerintah Sebesar Rp13 Juta

Wakil presiden nomor Urut 02 Sandiaga Uno mengatakan utang pemerintah saat ini semakin besar. Akibatnya, menurut dia, seorang balita bahkan harus menanggung utang pemerintah sebesar Rp. 13 juta.

Hal ini disampaikan oleh Sandi saat kampanye di Pantai Mutiara, Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sandi, yang melihat seorang ibu menggendong balita bernama Ifa, mengatakan dia berharap Ifa dan balita lainnya tidak akan menanggung beban hutang pemerintah saat ini.

"Karena Indonesia berutang banyak, Ifa sekarang berutang tiga belas juta rupiah. Jadi 2019 kami akan membayar utang, jadi Ifa bahagia dan tidak punya utang," kata Sandi dalam pernyataan tertulis oleh Tim Media Center milik Prabowo-Sandi, Selasa 25-12-2018.

Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Sandiaga Uno Berbicara Bahwa Balita Saja Harus Bertanggung, ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu : Beredar Video Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Mengucapkan Selamat Hari Natal

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno Berbicara Bahawa Ada Masyarakat Yang Masih Harus Menanggung Hutang Pemerintah

Kementerian Keuangan mencatat bahwa utang pemerintah Presiden Joko Widodo pada November 2018 mencapai Rp4.395,97 triliun. Total utang turun sebesar Rp82,84 triliun dibandingkan dengan bulan lalu yang sebesar Rp4.478,6 triliun.

Sandi berjanji akan membayar utang pemerintah jika terpilih dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019. Selain itu, kata Sandi, partainya juga akan menggerakkan ekonomi rakyat, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau.

"Kami berpihak pada pelaku UMKM, petani, nelayan dan orang-orang yang belum dianggap kaya di Indonesia ini," katanya.

Sandiaga Uno Berbicara Bahwa Balita Saja Harus Bertanggung Utang Pemerintah Sebesar Rp13 Juta

Di sisi lain, mantan wakil gubernur DKI Jakarta juga ingin menghentikan impor barang yang bisa diproduksi di dalam negeri. Sandi berjanji untuk tidak mengimpor komoditas dasar saat petani sedang panen.

"Kami akan berhenti mengimpor barang atau bahan mentah yang bisa diproduksi di dalam negeri. Termasuk larangan impor keras saat petani kami sedang panen," jelasnya.

Sebelum menuju ke Bantaeng, mantan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) meresmikan Roemah Djoeang di Kabupaten Jeneponto. Sandi juga diminta untuk meresmikan Pos Kemenangan Prabowo-Sandi ketika berangkat dari Kabupaten Takalar ke Jeneponto.

Pasangan Prabowo Subianto menghadiri sejumlah agenda di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Sinjai.

Kalo suka, share ya ^^,

Share: