PPBola.net - THE BEST TIPSTER AND ONLINE BETTING - BANDAR BOLA ONLINE - AGEN BOLA ONLINE - AGEN SABUNG AYAM - AGEN TANGKAS - AGEN CASINO - AGEN TOGEL

Pages

Hashim Djojohadikusumo Berbicara Bahwa Megawati Sempat Ogah Bersama Jokowi Buat Pilgub DKI


 Hashim Djojohadikusumo Berbicara Bahwa Megawati Sempat Ogah Bersama Jokowi Buat Pilgub DKI
Adik laki-laki dari kandidat nomor 02 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri pada awalnya tidak mencalonkan Joko Widodo di Pilgub DKI 2012.

Pada waktu itu kata Hashim, Mega lebih condong ke gubernur incumbent Fauzi Bowo, dan tidak ingin Jokowi berkembang sama sekali di DKI 1.

"Bu Mega tidak mau mendukung Pak Jokowi saat itu, dia menginginkan Fauzi Bowo," kata Hashim di Rumah Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin 21-01-2019 malam.

Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Endry Febriansyah Mahmud Berbicara Bahwa Penggemar Berat Daihatsu Taft Rocky Versi Panjang, ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu : Endry Febriansyah Mahmud Berbicara Bahwa Penggemar Berat Daihatsu Taft Rocky Versi Panjang

Adik Dari Kandidat Nomor 02 Hashim Djojohadikusumo Berkomentar Bahwa Megawati Sempat Ogah Bersama Jokowi Buat Pilgub DKI

Atas dasar itu, Hashim menyatakan bahwa semua pihak yang memanggil Jokowi dibawa ke Jakarta oleh PDIP salah. Sebaliknya, lanjut Hasyim, yang memperjuangkan Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo ke Jakarta adalah Prabowo.

Hashim juga menyebutkan alasan Mega untuk menolak Jokowi karena orang yang juga seorang kader PDIP tidak memiliki dana untuk membiayai kampanyenya di DKI.

Prabowo juga, lanjut Hashim, kemudian menawarkan nama Jokowi sehingga bisa dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang saat itu masih menjadi kader Partai Gerindra untuk Pilgub DKI 2012.

"Prabowo terus menawarkan nama Jokowi. Saat itu Pramono Anung mengadakan pertemuan di Lenteng Agung, ada juga Tjahjo Kumolo. Mereka semua awalnya menolak, karena Jokowi tidak punya uang," katanya.

Hashim kemudian mengatakan Prabowo meyakinkan Mega bahwa dana kampanye semua akan ditanggung dan dibantu oleh pihaknya. Jadi, lambat laun, Mega, yang teguh dalam posisinya, mulai setuju. Dan, akhirnya Jokowi bisa berpasangan dengan Ahok di Pilkada DKI.

Di babak pertama, pembiayaan kampanye Jokowi-Ahok diakui oleh Hashim yang hampir seluruhnya didanai olehnya, jumlahnya tidak sedikit. Hashim tidak menyebutkan jumlah nominal persis yang telah dikeluarkan. Dia hanya mengatakan jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah.

"Ya, ada banyak. Banyak," katanya Pada saat itu bahkan Jokowi segera meminta dana kepada Hasyim dan berulang kali bertemu dengannya di kantornya.
 Hashim Djojohadikusumo Berbicara Bahwa Megawati Sempat Ogah Bersama Jokowi Buat Pilgub DKI
"Dia ikut denganku. Dia meminta untuk dirinya sendiri. Aku diyakinkan oleh Prabowo, aku menuruti. Ada semua catatan," kata Hashim.

Hashim kemudian mengungkapkan komitmen yang disampaikan oleh Jokowi saat memberikan dana. Dia mengaku telah meminta Jokowi untuk berkomitmen mengelola Jakarta selama lima tahun atau satu periode pemerintahan.

Sebaliknya, katanya, Jokowi tidak pernah menjanjikan apa pun di sisinya, apalagi proyek pengembangan. Hanya saja, kata Hasyim, ketika ia secara resmi diangkat sebagai Gubernur, ia memang meminta Jokowi langsung ditunjuk sebagai pengawas Ragunan.

"Ya, saya minta menjadi pengawas, karena saya suka binatang. Itu saja," kata Hashim.

Hashim kemudian melakukan kebohongan besar jika Jokowi mengatakan dia tidak menggunakan dana untuk maju di DKI 1. Jokowi mengungkapkan hal ini selama debat presiden pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019"Pembohong, dia tidak kehabisan dana, saya kehabisan uang," kata Hashim.

Pada kesempatan itu Hashim kemudian menyatakan penyesalannya untuk membantu Jokowi dalam pemilihan daerah DKI 2012. Dia juga mengakui bahwa dia sangat kecewa karena Jokowi bertindak seolah-olah dia tidak pernah memiliki hutang layanan untuk dirinya sendiri atau Prabowo.

"Maaf, sangat menyesal, aku sangat menyesal membantunya dulu," kata Hashim tentang Jokowi.

Pertarungan untuk pemilihan presiden 2019 adalah episode II dari Jokowi versus Prabowo dalam kontes pemilihan presiden. Sebelumnya, pada 2014 Jokowi memilih untuk bertarung dalam pemilihan presiden melawan ketua umum partai yang mendukungnya dalam Pilgub DKI 2012.

Dalam Pilgub DKI 2012, Jokowi bersama Ahok maju dengan dua partai politik yaitu PDIP dan Gerindra.
Kalo suka, share ya ^^, 
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Total Pageviews

Blog Archive

PPBola . Powered by Blogger.

Followers

Search This Blog

Histats

LIVE CHAT

Recent Posts