Pemilu 2014-2019 |
PPBola.net - Pada Pilpres 2014, survei untuk kandidat calon presiden saat itu Joko Widodo dalam jajak pendapat menyempit dari 15 poin persentase menjadi hanya 2-3 persen pada bulan terakhir sebelum hari pemilu, dengan saingannya Prabowo Subianto, yang terbukti menjadi juru kampanye yang tangguh dan pintar.
Pada akhirnya, mantan Gubernur Jakarta yang populer itu menang dengan selisih 53,1 persen melawan 46,8 persen, yang membawa pulang kemenangan dari gelombang pemilih yang sebelumnya ragu-ragu. Tetapi kemenangan tipis itu telah membuat resah para pendukungnya karena partainya sendiri sangat tidak efektif.
Perbandingan antara Pemilu 2014 dan Pemilu 2019
Sulit untuk menentukan apa yang berbeda pada musim pemilu kali ini. Jokowi mempertahankan popularitasnya, tetapi kekuatan petahana jelas merupakan faktor utama, terutama dalam hal anggaran sosial. Prabowo tampaknya tidak memiliki energi atau antusiasme yang sama seperti pada Pilpres 2014.
Pemilu 17 April 2019 |
Menurut jajak pendapat terbaru, mitra koalisi yang berkuasa Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nasional Demokrat (Nasdem), dan Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan partai oposisi Partai Amanat Nasional (PAN), semua akan masuk ke dalam kategori yang tidak terwakili.
Jika mereka gagal mencapai peringkat pada hari pemilu, kursi yang mereka dan empat partai kecil lainnya telah menangkan, akan dibagikan kepada partai-partai yang sukses sesuai dengan perhitungan setiap wilayah dan bukan sebagai bagian dari perhitungan nasional.
No comments:
Post a Comment